Rabu, 09 November 2011

Adab kepada Saudara Muslim dalam Cinta dan Marah Karena Allah

Seorang muslim dengan konsekuensi keimaannnya, jika dia mencintai, tidaklah dia mencintai melainkan karena Allah, dan jika dia membenci, tidaklah membenci melainkan karena Allah, karena dia tidak mencintai kecuali karena Allah dan RasulNya mencintai perkara tersebut, dan tidak membenci kecuali karena Allah dan RasulNya membenci perbuatan tersebut.
Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
من أحب لله ، وأبغض لله ، وأعطى لله ، ومنع لله - عز وجل - فقد استكمل الإيمان  (HR Abu Dawud)
Barang siapa yang mencintai karena Allah, dan membenci karena Allah, dan memberi karena Allah, dan menolak karena Allah, telah sempurnalah imannya.



Berdasarkan atas hal tersebut, maka seorang muslim akan mencintai dan berteman kepada seluruh hamba-hamba yang sholih, dan seorang muslim akan membenci dan memusuhi seluruh orang-orang yang fasiq terhadap perintah Allah dan RasulNya.
Hanya saja perkara ini, tidaklah ada penghalang bagi seorang muslim untuk mengambil teman dan persaudaraan karena Allah dan RasulNya dan mengkhususkan pada mereka dengan kecintaan yang lebih. karena Rasulullah memberikan semangat untuk mengambil semisal mereka
sabda beliau :
 المؤمن إلف مألوف ، ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف
Orang yang beriman adalah orang yang ramah dan dikasihi, dan tidak ada kebaikan pada orang yang tidak bersikap ramah, dan tidak  dikasihi. (HR Ahmad, Thabrani, dan Al Hakim dalam mustadroknya dan beliau menshahihkannya).

Dan sabdanya,
 إن حول العرش منابر من نور عليها قوم لباسهم نور ، ووجوههم نور ليسوا بأنبياء ولا شهداء ، يغبطهم النبيون والشهداء فقالوا : يا رسول الله صفهم لنا . فقال المتحابون في الله ، والمتجالسون في الله ، والمتزاورون في الله
Sesungguhnya disekitar Arsy terdapat mimbar mimbar dari cahaya, dan di sana ada sebuah kaum yang berpakaian dari cahaya, dan wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukanlah para nabi dan syuhada, (akan tetapi) para nabi dan syuhada’ menginginkan hal tersebut. Para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah beritahukan kepada kami sifat-sifat mereka? Jawab Rasulullah : Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dan yang saling duduk berkumpul karena Allah, dan orang yang saling menziarahi karena Allah. (HR Muslim)

Dan sabda Nabi :
 إن الله تعالى يقول : حقت محبتي للذين يتزاورون من أجلي ، وحقت محبتي للذين يتناصرون من أجلي
Sesungguhnya Allah berfirman : KecintaanKu adalah bagi orang-orang yang saling menziarahi karena Aku, dan bagi orang-orang yang tolong menolong karena Aku. (HR Ahmad)

dan Sabda Nabi :
 سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله : إمام عادل ، وشاب نشأ بعبادة الله ، ورجل قلبه معلق بالمساجد إذا خرج منه حتى يعود إليه ، ورجلان تحابا في الله فاجتمعا على ذلك وتفرقا ، ورجل ذكر الله خالياً ففاضت عيناه ، ورجل دعته امرأة ذات حسب وجمال فقال : إني أخاف الله ، ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما تنفق يمينه
Tujuh golongan yang Allah menaungi mereka dalam naunganNya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah : (1) Imam yang adil, (2) pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah, (3) seorang laki-laki yang hatinya terikat pada masjid dan jika dia keluar sehingga dia kembali kesana, dan (4) dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah dan berkumpul dan berpisah atas hal tersebut, dan (5) seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri maka air matanya bercururan, dan (6) seorang laki-laki yang di ajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan kaya, dan dia mengatakan : Saya takut kepada Allah!, dan (7) seorang laki-laki yang bersedekah dan dia menyembunyikannya sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkakan tangan kananya. (HR Bukhari dan Muslim)

dan sabda Nabi :
 أَنَّ رَجُلاً زَارَ أَخاً لَهُ فِى قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ له مَلَكاً فَقَالَ لَهُ أَيْنَ تريد؟ قَالَ أريد أن أَزُورُ أَخي فلان فقال : لحاجة لك عنده؟ قال : لا. قال لقرابة بينك وبينه؟ قال لا قال فبنعمة لك عنده؟ قال لا قال فبم؟ قال أحبه في الله قال فإن الله أرسلني إليك أخبرك بأنه يحبك لخبك إياه ، وقد أوجب لك الجنة
Sesungguhnya seorang laki-laki mengunjungi saudaranya di negeri yang lain, maka Allah mengutus Malaikat (yang berpenampilan seperti seorang manusia) padanya, maka malaikat itu mengatakan : Mau kemana engkau? Jawab : Aku ingin mengunjungi saudaraku Fulan. Malaikat bertanya : Apakah ada kepentingan terhadapnya? Jawab : tidak, Tanya : Apakah karena engkau mempunyai tali kekeluargaan antara dia denganmu? Jawab : tidak, Tanya : Apakah karena engkau mempunyai kepentingan dunia dengannya? Jawab : tidak, Tanya : maka karena apa? Jawab : Aku mencintainya karena Allah, maka malaikat pun mengatkan : Sesungguhnya Allah mengutusku kepadamu untuk memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah mencintaimu karena kecintaanmu terhadap saudaramu, dan Allah akan mewajibkan engkau masuk surga. (HR Muslim).
Dan syarat persaudaraan ini adalah karena Allah dan kepada Allah dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dunia dan perbendaharaannya. dan motif yang mendorongnya adalah iman kepada Allah dan bukan selainnya.
Dan adapun adab-adabnya adalah mengambil teman yang :
1. Berakal
Karena tidak ada kebaikan dalam persaudaraan kepada orang yang pandir/bodoh dan bersahabat dengannya. karena bisa saja orang yang bodoh tadi membahayakannya yang mana dia sebenarnya ingin memberikan manfaat (karena bodohnya sehingga malah memberikan madhorot -pent)
2. Beakhlaq yang baik
Karena meskipun dia berakal tetapi jika akhlaqnya buruk, maka terkadang hawa nafsu berhasil mempengaruhinya atau memutuskan sesuatu dengan kemarahan, maka dia berbuat keburukan kepada saudaranya.
3. Bertaqwa
Karena seorang yang fasiq yang tidak taat kepada Allah orang-orang tidak beriman pada apa-apa yang ada di sekitarnya, karena terkadang dia berbuat dosa (jahat) pada sahabatnya dan dia tidak peduli dengan persaudaraan atau yang selainnya, karena seseorang yang tidak takut kepada Allah maka dia tidak takut (untuk menyakiti) kepada yang selainnya dalam segala keadaan.
4. Berpegang teguh dengan Al quran dan sunnah dan jauh dari khurofat dan bid’ah
Karena seorang mubtadi’ terkadang membuat temannya ikut menjadi binasa dengan bid’ahnya. Dan karena ahli bid’ah dan ahlul hawa haruslah untuk ditinggalkan, dan menjauhinya adalah wajib, dan tidak mungkin untuk menjadi teman akrab dan sahabat-sahabatnya.

Di terjemahkan dari kitab Minhajul Muslim (Abou Saleemah)
http://www.frewaremini.com

| Mau Kembali Keberanda? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Respon yang Baik