Selasa, 29 April 2014

Wasiat Umar bin Abdul Aziz untuk 'Calon' Penghuni Kubur

Suatu hari Umar bin Aziz keluar menguburkan jenazah salah seorang  keluarganya. Setelah memasukkan jenazah ke liang lahat dan menutupnya dengan tanah, beliau menghadap ke arah orang banyak. Beliau berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kuburan ini memanggilku dari belakangku, maukah kalian aku beritahukan apa yang dia katakan kepadaku?”

“Tentu”, Jawab mereka.




Beliau berkata, “Sesungguhnya kuburan ini memanggilku seraya berkata, “Wahai Umar bin Abdul ‘Aziz, tidakkah engkau bertanya kepadaku apa yang aku perbuat terhadap orang-orang tersayang?”

Akupun menjawab, “Ya”

Dia berkata, “Aku merobek kain kafannya, aku merusak  tubuhnya, aku menghisap darahnya, aku melahap dagingnya. Tidakkah engkau bertanya kepadaku apa yang aku perbuat terhadap karib kerabat?

Aku menjawab, “Tentu”

Dia berkata, “Aku patahkan kedua telapak tangannya dari hastanya, aku pisahkan kedua hastanya dari lenganya, aku putus kedua lengannya dari pundaknya, aku remukkan pinggangnya dari pahanya, aku lepas kedua pahanya dari lututnya, aku potong kedua lutunya dari betisnya, dan aku cincang kedua lututnya dari telapak kakinya.”

Kemudian Umar bin Abdul Aziz menangis, beliau lalu berkata, “Ingatlah, sesungguhnya dunia ini, yang tersisa hanyalah sedikit, orang-orang mulia di dunia (sebenarnya) adalah orang-orang lemah, orang-orang muda di dunia akan pergi,dan  orang-orang yang hidup akan mati. Maka orang yang tertipu adalah  yang tertipu dengan dunia. Di mana penduduk dunia yang telah membangun kota-kota? Apa yang telah diperbuat oleh tanah terhadap tubuh-tubuh mereka? Dan apa yang telah diperbuat oleh liang lahat terhadap tulang-belulang dan jasad mereka?

Mereka dulu di dunia berada di atas dipan-dipan yang telah disiapkan, dan kasur-kasur yang telah digelar rapi, di antara para pembantu yang melayaninya dan keluarga yang memuliakannya. Maka bila engkau melewati mereka-mereka itu, lihatlah dari dekat kuburan meraka, bandingkan dengan rumah-rumah mereka. bertanyalah kepada orang-orang kaya di antara mereka apa yang tersisa dari kekayaannya? Bertanyalah kepada orang-orang miskin di antara mereka apa yang tersisa dari kemiskinannya?

Bertanyalah kepada mereka, tentang lisan yang mereka gunakan untuk berbicara, tentang mata yang mereka gunakan untuk melihat segala keindahan. Bertanyalah kepada mereka tentang kulit yang mulus, penampilan yang elok, tubuh yang bagus, apa yang telah diperbuat oleh liang lahat terhadap itu semuanya? Warna kulit berubah menjadi buruk, dagingnya dimakan tanah, wajahnya kotor tertutup debu, keelokannya telah lenyap, tulang punggungnya remuk, dan bagian-bagian tubuhnya berserakan. Di mana para pelayan dan pembantu mereka?  Dimana harta dan simpanan mereka? Demi Alloh, mereka tidak membawa bekal tempat tidur, atau menaruh dipan di kuburnya. Bukankah mereka ditempat sunyi seorang diri, di bawah gundukan tanah ditengah padang pasir? Bukankah malam dan siang sama saja bagi mereka? Sungguh mereka telah terhalang melakukan amal (ketaatan), mereka telah berpisah dengan keluarga dan orang-orang tercinta. Istri-istri mereka menikah lagi, anak-anak mereka bertebaran di jalan-jalan, keluarga dan karib kerabat membagi rata rumah dan warisan mereka..

Demi Alloh, di antara mereka ada yang diluaskan kuburannya. Di dalam kuburnya dia ceria dan berseri-seri menikmati lezatnya nikmat kubur.

Kemudian Umar bin Abdul Aziz menangis, lalu berkata, “Wahai yang akan menghuni kuburan esok hari, apa yang telah membuatmu tertipu dengan dunia? Di mana pakaianmu yang lembut? Dimana ketampananmu? Di mana wangi tubuhmu? Bagaimana nasibmu kelak di atas tanah yang keras di dalam kubur?

Seandainya aku tahu tubuhku yang mana pertama kali di makan ulat. Seandainya aku tahu apa gerangan yang akan  disampaikan malaikat maut kepadaku saat aku keluar meninggalkan dunia, dan apa yang dia bawa dari perintah Rabbku…”

Kemudian beliau menagis sesunggukan, lalu berpaling. Tak lama, hanya berjarak satu jum’at setelah itu beliau meninggal dunia. Semoga Alloh merahmati beliau..

Status Facebook ‘Allamany Huwaini…
oleh al akh dr. Supriadi
gambar  tanbihun.com 
http://www.frewaremini.com

| Mau Kembali Keberanda? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Respon yang Baik