Sabtu, 07 Juni 2014

Aku Berzina, Adik, Istri dan Anakku Jadi Korbannya



“Bahkan Janganlah kalian mendekati zina.” Allah memperingtakan kalian “Bahkan jangan mendekati zina. Kenapa? Karena kerusakan yang dihasilkannya, karena kesengsaraan yang dihasilkannya.

Sebuah kisah nyata, dan ini dipublikasikan (dimuat) dalam Koran-koran Arab. Aku tidak akan menyebutkan namanya. Yang menceritakan kisah ini adalah orang yang melakukannya sendiri. Dan dia meminta kepada Koran agar tidak mencantumkan namanya. Dia ingin agar orang-orang mengetahui kisahnya.



Dia mengisahkan,
Ketika itu aku sedang di kampus dengan teman-teman dan punya banyak hubungan dengan gadis-gadis. Pada suatu hari aku bertemu dengan seorang gadis dan kemudian melakukan hubungan terlarang dengannya. Aku tetap sering melakukannya sampai dia menjadi hamil karenaku. Dan ketika keluarganya mengetahui perkara ini, dan ketika gadis itu menceritakan hal ini kepada keluarganya, kemudian abangnya dating menghajarku. Kemudian aku berkata kepada abangnya :

“Aku tidak pernah mengenal adikmu ini. Carilah orang lain yang telah menghamilinya.”

Kemudian akupun meninggalkannya dan pergi. Dan karena mereka tidak punya bukti untuk membuktikan kesalahanku, merekapun meninggalkanku. Aku lantas mencoba melupakan kejadian ini. Tahun-tahun berlalu, pada suatu hari akupun pulang ke rumah dan menemukan ibuku pingsan di lantai. Aku mencoba menyadarkannya, dan ketika dia telah sadar, dia berteriak dan pingsan lagi. Aku menyadarkan kedua kalinya, tapi lagi-lagi dia berteriak dan pingsan. Aku mencobanya sampai 3 kali, kemudian akupun berkata : “Ibu, apa yang terjadi?”. Dia berteriak dan berkata : “Saudarimu!”, akupun berkata : “Apa yang terjadi dengan saudariku?”, dia berkata : “Dia dihamili tetangga.”.
Lantas akupun pergi menuju tetangga itu dan akupun mulai menyerangnya sampai dia berkata kepadaku,  yang seperti anak panah yang menghujam dihatiku. Tahukah anda apa yang dikatakan?

Dia berkata : “Aku tidak pernah mengenal adikmu ini. Coba tanyakan orang lain yang telah menghamilinya.”

Subhanallah hal yang sama seperti yang kuucapkan kepada keluarga gadis di kampus bertahun-tahun yang lalu. (Maka balasan itu tergantung dari amal perbuatannya). Dan begitulah kejadian itu, aku mengalami depresi yang berat setelahnya. Kemudian bertahun-tahun setelahnya, aku memutuskan untuk menikah. Setelah bertunangan dan akhirnya melaksanakan akad nikah, kemudian kami siap merayakan resepsi pernikahan. Pada hari resepsi pernikahan aku mendapat suatu kejutan dari pengantinku, dia bertutur bahwa dia pernah melakukan zina sebelumnya. Kemudian dia berkata kepadaku : “Tutupilah aibku, semoga Allah juga menutupi aibmu.”

Kemudian aku berkata kepada diriku seorang diri : “Sudah cukup Tuhanku, Cukup! Cukup! Aku sudah menjalani cukup hukuman!”

Jadi aku menghela nafas mencoba menerima dan menelan cobaan ini. Kemudian aku menghabiskan banyak waktu dengan istriku sampai dia melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik bagaikan rembulan. Kemudian ketika itu dia berusia 6 tahun, tiba-tiba anakku datang dari luar dengan menangis. Apa yang terjadi? Ternyata penjaga rumah telah memperkosanya.

Tidak ada daya atau kekuatan kecuali atas kehendak Allah, Dzat Yang Maha Tinggi, Dzat Yang Maha Kuasa.

Mereka memikirkan tipu daya dan Allahlah yang menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. (Al-anfal : 30)

Ditulis ulang dari video (dengan sedikit penyesuaian) : disini
gambar : disini
http://www.frewaremini.com

| Mau Kembali Keberanda? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Respon yang Baik