Jumat, 22 November 2013

Nasehat Bagi Orang Yang Malas Datang Awal Ke Masjid

Penanya : 
Guru Kami, apakah nasihat anda untuk penuntut ilmu yang mana mereka sering mengakhirkan (datang terlambat) shalat Jum'at dan shalat fardhu berjama'ah?



Syaikh DR. Shalih Fauzan (Hafidzahullah) menjawab :
Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :


مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِه

“Barangsiapa meninggalkan tiga shalat Jum’at, maka Allah akan mengunci pintu hatinya.”

Dan Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda pula :

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ

“Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat Jum'at menghentikan perbuatannya. Atau jika tidak Allah akan menutup hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar akan tergolong ke dalam orang-orang yang lalai.”

Sehingga tidak boleh (terlambat) bagi orang yang dekat dari masjid jami’ yang mana mereka bisa mendengar adzan. Tidak boleh baginya tertinggal dari shalat jum’at, Allah ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ , فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al Jumu’ah: 9-10)

Bahkan tidak pula diperbolehkan baginya untuk meninggalkan jama’ah (di masjid/mushalla/langgar) pada shalat-shalat yang lima waktu, Allah ta’ala berfirman :

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Bertasbih kepada Allâh di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allâh, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (An-Nur: 36-37)

Maka jelaslah tidak diperbolehkan tertinggal dari shalat jum’at dan shalat jama’ah bagi orang yang dia senantiasa mendengarkan seruan shalat (adzan). Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يُجِبْ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّ مِنْ عُذْرٍ

“Barangsiapa yang mendengarkan panggilan adzan dan dia tidak menyambutnya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali ada udzur.”

قيل وما العذر؟ قال: خَوْفٌ أَوْ مَرَضٌ


Dikatakatakan : dan apakah udzur tersebut? Beliau bersabda : ketakutan (tidak aman) dan sakit.

gambar : http://www.konsultasisyariah.com/wp-content/uploads/2011/08/shalat-idul-fitri.jpg
http://www.frewaremini.com

| Mau Kembali Keberanda? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Respon yang Baik