Selasa, 28 Februari 2012

Prilaku Durhaka dan Solusinya


Pertanyaan Kepada Syaikh ‘Abdul ‘Aziz alu Syaikh :

Kita banyak menyaksikan dan membaca pada hari ini banyak dijumpai anak-anak telah berbuat durhaka kepada ayah dan ibunya serta bermu’amalah (berinterkasi) dengan sikap yang buruk kepada kedua orangtua mereka, sampai pada derajat memutuskan hubungan dengan orang tua mereka atau membuang orang tua mereka di panti jompo, atau semena-mena terhadap mereka sampai mereka dipukul, atau hal serupa yang terjadi akhir-akhir ini yaitu dari kasus pemabantaian yang dulu dilakukan oleh remaja atas pembunuhan terhadap orang tuanya. Lalu bagaimana kita sebagai masyarakat kaum muslimin bisa keluar dari problematika ini wahai samahah al-mufti Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad alu syaikh (hafidzakumullah/semoga Allah menjaga anda)




Jawaban :

Allah subhanahu wata’ala sungguh telah menggandengkan hak orang tua dengan hakNya, sebagaimana Allah ta’ala berfirman :

{وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحساناً} (الإسراء: 23)
"Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah selain kepada Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Dan Allah telah menetapkan atas kewajiban berbakti kepada kedua orang tua, terlebih lagi ketika keadaan orang tua usianya sudah lanjut dan kondisi fisiknya sudah mulai melemah

{إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولاً كريماً واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيراً} (الإسراء: 23-24)
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"

Bahkan Allah menyuruh untuk berbuat baik dalam bergaul dengan keduanya meskipun jika seandainya mereka berdua kafir atau bahkan mereka adalah orang-orang yang mengajak kepada kekafiran. Allah ta’ala berfirman :

{وإن جاهداك على أن تشرك بي ما ليس لك به علم فلا تطعهما وصاحبهما في الدنيا معروفاً} (لقمان: 15)
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”

Adapun mengenai pertanyaan anda “bagaimana kita sebagai masyarakat kaum muslimin bisa keluar dari problematika ini?”. Maka jawabannya adalah hendaknya masyarakat kaum muslimin mau kembali kepada agama Islam dengan mempelajarinya, mengembalikan urusan kepada agama, dan membentengi diri dengan keimanan. Maka kita adalah kaum yang Allah muliakan kita dengan agama Islam, sehingga bilamana kemuliaan ini di cari dengan selain agama Islam, maka Allah akan menghinakan kita. Dan mengupayakan perbaikan pada jalan yang mengantarkan pada kesengsaraan dan menjerumuskan pada penderitaan.

Maka wajib untuk bersebar, introspeksi diri dan bersungguh-sungguh dalam menghadapi persoalan ini, Allah ta’ala berfirman :

{والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا وإن الله لمع المحسنين} (العنكبوت:69)
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”

Dan bahwa sesungguhnya keberadaan ayah adalah tauladan bagi anak-anak mereka dalam hal ini. Maka apabila orang tua memperlihatkan kepada anak-anak mereka bagaimana mereka berbakti kepada orang tua mereka (mbah dari anaknya),  maka kondisi semacam ini yang mendorong anak untuk berbakti pula kepada orang tua mereka. Semoga Allah mencukupkan kita semua dengan apa-apa yang dicintai dan diridhaiNya.

Pinjam gambar dari www.way2allah.com via ini
http://www.frewaremini.com

| Mau Kembali Keberanda? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Memberi Respon yang Baik